Penurunan spheroidisasi adalah masalah umum dalam produksi besi ulet, sering kali menyebabkan hasil coran di bawah standar atau bahkan skrap. Mengatasi masalah ini secara efektif sangat penting untuk menjaga kualitas bahan pengecoran. Di bawah ini adalah strategi utama untuk mengatasi penurunan spheroidisasi pada coran:
1. Kontrol Komposisi dan Keadaan Besi Cair
- Kurangi Kandungan Belerang: Belerang merupakan faktor penting yang mempengaruhi spheroidisasi. Kadar sulfur yang tinggi dapat menyebabkan grafit tumbuh berbentuk seperti cacing, menyebabkan penurunan spheroidisasi. Untuk mengurangi hal ini, gunakan kokas rendah sulfur dan muatan logam, dan menerapkan perawatan desulfurisasi bila diperlukan untuk menjaga kandungan sulfur tetap rendah 0.06%.
- Minimalkan Kandungan Oksigen: Oksigen terlarut dalam besi cair juga dapat mengganggu spheroidisasi. Untuk mencegah oksidasi, gunakan bahan penutup seperti perlit atau abu kayu untuk melindungi permukaan besi cair dari paparan.
- Keseimbangan Bumi Langka dan Kandungan Magnesium: Unsur tanah jarang dan magnesium merupakan komponen penting dari agen spheroidizing. Namun, jumlah yang berlebihan dapat merusak bentuk grafit dan mengurangi laju spheroidisasi. Sesuaikan dosis bahan spheroidisasi berdasarkan kondisi spesifik untuk mempertahankan kadar tanah jarang dan magnesium yang optimal.
2. Optimalkan Proses Spheroidisasi
- Mempersingkat Waktu Tinggal: Setelah perawatan spheroidisasi, mengurangi waktu tinggal besi cair untuk meminimalkan paparan suhu tinggi, yang dapat menyebabkan oksidasi dan peluruhan elemen spheroidizing.
- Meningkatkan Covering dan Slagging: Perkuat proses pelapisan dan slagging selama dan setelah spheroidisasi untuk meminimalkan kontak antara besi cair dan udara, sehingga mengurangi risiko resulfurisasi.
- Gunakan Agen Spheroidisasi Anti Pembusukan: Pilih bahan spheroidisasi tanah jarang yang berat dengan sifat anti-pembusukan yang kuat untuk meningkatkan stabilitas dan daya tahan efek spheroidisasi.
3. Sesuaikan Proses Penuangan
- Kontrol Suhu Penuangan: Suhu penuangan sangat penting untuk kualitas pengecoran. Temperatur yang tinggi dapat meningkatkan penyusutan cairan, menyebabkan penyusutan rongga, sementara suhu yang rendah dapat mengakibatkan fluiditas yang buruk dan kompensasi penyusutan yang tidak memadai. Khas, suhu penuangan antara 1300-1350°C sangat ideal.
- Menerapkan Teknologi Inokulasi dan Promosi Bola: Menambahkan inokulan dalam jumlah yang sesuai, seperti 75 ferrosilikon, dapat mempromosikan spheroidisasi grafit. Namun, berhati-hatilah untuk tidak berlebihan, karena inokulan yang berlebihan dapat menyebabkan penyusutan mikro dan mengurangi volume perlit.
4. Meningkatkan Kekompakan Cetakan Pasir dan Desain Sistem Penuangan
- Meningkatkan Kekompakan Cetakan Pasir: Kekompakan cetakan pasir sangat mempengaruhi kualitas pengecoran. Kekompakan yang rendah atau tidak merata dapat menyebabkan cacat seperti lubang penyusutan. Targetkan setidaknya tingkat kekompakan 90%, memastikan tumbukan pasir yang merata dan kadar air yang sesuai.
- Optimalkan Desain Sistem Penuangan: Sistem penuangan yang dirancang dengan baik memastikan aliran logam cair yang lancar, solidifikasi berurutan, dan mengurangi cacat seperti inklusi terak. Gabungkan kantong dan filter pengumpul terak untuk menghilangkan inklusi dan menjaga kualitas pengecoran.
Kesimpulan
Mengatasi penurunan spheroidisasi pada coran secara efektif memerlukan pendekatan yang komprehensif: mengendalikan komposisi besi cair, mengoptimalkan proses spheroidisasi, menyesuaikan proses penuangan, dan meningkatkan kekompakan cetakan pasir dan desain sistem penuangan. Dengan menerapkan strategi tersebut, kualitas spheroidisasi dan hasil coran dapat ditingkatkan secara signifikan, memastikan produksi berkualitas tinggi.